Pancarkan.com
Ekonomi

SRC Pendampingan Sinau Kelontong Surabaya di Kecamatan Pakal

Camat Pakal Tranggono Wahyu Wibowo SSTP, M.SI bersama Managemen SRC Jayagus dan Ketua UMKM Kecamatan Pakal

Surabaya, Pancarkan.com-Sampoerna Retail Community (SRC), dimana melalui program pendampingan dalam memberdayakan ekonomi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang merupakan jaringan toko kelontong masa kini untuk membantu meningkatkan omzet pelaku usaha tersebut.

Kali ini, SRC melaksanakan pendampingan program ‘Sinau Kelontong Surabaya‘ (SKS) kepada UMKM di wilayah Pakal, yang di gelar di Aula Kantor Kecamatan Pakal Surabaya, Selasa (2/11/2021).

Managemen SRC Jayagus, menyampaikan, bahwa program utama dari SKS ini komitmen dengan Pemkot Surabaya, adalah membantu pemerintah Surabaya untuk mendorong berkembangnya para toko kelontong. Kelas pertama ini sangat mendasar, dan sangat ‘fundamental.

“Jadi harapannya adalah toko toko mau melakukan hal hal yang sederhana dan mendasar. Ini merupakan hasil dari pengalaman kita mengedukasi toko kelontong dan kita yakin kalau para peserta SKS mau melakukannya dengan serius pasti akan memperoleh hasil yaitu dari omzet yang meningkat secara signifikan,” harapnya.

Penyampaian materi Sinau Kelontong Surabaya di aula kantor kecamatan

Tentu pertama tama, lanjut Jayagus, karena ini toko kelontong atau toko tradisional, maka bagaimana kami menyampaikan materi materi tentunya kita sesuaikan, supaya materi tersebut bisa menarik dan mudah untuk di pahami.

“Kenapa mereka antusias, tentu karena mereka benar benar merasakan bahwa teori ini yang perlu saya lakukan di toko saya, dan itu mereka pahami dengan bahasa bahasa yang sederhana. Karena mereka antusias dan betul betul memahami, maka mereka mau melakukan apa yang sudah kita ajarkan di hari ini dan pertumbuhan bisnis atau kenaikan omzetnya benar benar dirasakan,” jelasnya.

Masih Managemen SRC, untuk proses selanjutnya untuk periode pertama ini berdasarkan program yang kita sepakati dengan pemkot akan ada dua kelas. Jadi nanti kelas kedua akan kita selenggarakan di bulan Januari, dimana materinya kita akan lebih membahas tentang revolusi industri forpoino atau era digitalisasi.

“Bagaimana toko toko kelontong juga harus siap untuk menjalankan bisnis di tengah arus digitalisasi yang ada hari ini dan akan kita kenalkan seperti apa bisnis model yang mereka bisa lakukan sebagai toko kelontong yang mengadaptasi dari segala hal yang terkait dengan digitalisasi,” pungkas Jayagus.

Sementara, salah satu peserta pada Sinau Kelontong Surabaya (SKS), mengatakan, bahwa program tersebut bagus dan sebelumnya pihaknya mengaku sudah ikut SRC. Memang kegiatan ini bagus, ada tanya jawab terus dapat poin poin dan itu bisa di uangkan.

“Sedangkan untuk materinya bisa di aplikasikan di toko kami, dan memang ini yang kita butuhkan bersama teman teman di toko kelontong kita. Sementara untuk materinya sangat mudah kita pahami, setiap ada pengisian dan beli juga dapat poin kalau kita ikut SRC ini,” ungkap Ketua Koperasi Pakal Maju Makmur.

Selanjutnya, wanita yang juga memiliki toko kelontong bernama Toko DNS (Dunia dan Sarana) tersebut juga menambahkan, bahwa pihaknya bersama rekan rekan berkomitmen akan merealisasikan yang telah di ajarkan ini. “Insya Allah akan kita realisasikan pelajaran ini,” ucap Dewi.

Camat Pakal Tranggono Wahyu Wibowo SSTP, M.Si, menambahkan, kali ini SRC pendampingan materi managemen tentang kelontong, terkait cara cara membuat penyajian yang bagus, cara cara bonus yang bagus, mengatasi penyalahgunaan keuangan dengan mengasih solusi.

“Nanti pada bulan Januari ada kegiatan lanjutan, terkait dengan aplikasinya ‘Ayo Kelontong’ jadi peserta ini rata rata sudah memiliki toko yang sudah berdiri tinggal membangkitkan dan meningkatkan omzetnya,” tambah Camat.

Menurutnya, program tersebut bagus dan memberi wawasan baru kepada toko kelontong yang selama ini mereka menata dagangan malas, seharusnya dipisah mana yang cepat laku dan mana yang tidak laku, terus harganya dicantumkan dan sebagainya.

“Mungkin sebelumnya mereka ndak terbiasa dengan begitu, maka terhadap toko toko kelontong harus punya komitmen yang kuat dan harapannya nanti semua kebutuhan warga di sekitar toko kelontong yang beck up adalah toko kelontong, jadi ndak lari ke toko toko modern yang lain dan yang dekat dengan warga yang paling bawah RT/RW toko kelontong yang kita suply,” pungkas Tranggono.

Reporter: Bachtiar

Related posts

Polda Jatim Berikan Bansos Kepada Masyarakat Terdampak Kenaikan BBM

IDM 2023 Kabupaten Malang Hasilkan 302 Desa Mandiri dan 76 Desa Maju

Program Penghijauan, Dandim Bondowoso Tanam Seribu Pohon