Sama Sekali Tidak Mirip
BLITAR, PETISI.CO – Pembangunan Patung Bung Karno yang berada di depan Kantor Pemkab Blitar yang menelan anggaran Rp 1,7 Miliar, kini menuai pergunjingan yang sangat santer di masyarakat Blitar. Bahkan, kalangan anggota DPRD Kabupaten Blitar mengkritisi pembangunan patung Bung Karno di depan Kantor Bupati Blitar di Kanigoro. Lantaran tidak ada kemiripan dengan Presiden pertama RI Ir Soekarno.
Seperti disampaikan anggota DPRD Kabupaten Blitar dari Partai Gerindra Mujib, pihaknya tidak rela jika keberadaan patung tersebut tidak ada kemiripan dengan Bung Karno. Bahkan jika dilihat dari postur dan gestur wajah patung tersebut, justru berpotensi menjadi bahan olok-olokan.
“Rasanya saya tidak rela melihat keberadaan patung yang tidak ada kemiripan dengan tokoh Ir Soekarno tersebut dipasang di depan Pemkab Blitar. Sebaiknya ditutup untuk diperbaiki lebih dulu biar lebih mirip,” kata Mujib.
Lebih lanjut Mujib mengaku, telah menyampaikan persoalan ini kepada Bupati Blitar Rijanto. Pihaknya juga menyarankan agar segera dilakukan pembetulan terhadap wujud fisik sesuai dengan yang asli.
Sehingga muncul aura ketokohan Bung Karno dalam patung tersebut. Namun hingga kini, kritik tersebut belum direspon oleh bupati.
“Saya tidak setuju ketika figur Bung Karno diplesetkan tidak sesuai aslinya. Aura patung sama sekali tidak keluar. Masak Bung Karno seperti itu,” tandas Mujib.
Mujib menambahkan, apalagi biaya pembuatan patung Bung Karno tidak sedikit. Pemkab Blitar untuk mendirikan patung ini menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar.
Sebelumnya terkait pembangunan patung ini, juga sempat menuai polemik di tengah masyarakat, karena jumlah anggaran yang tidak lazim.
“Jangan sampai wujud patung yang menghabiskan anggaran miliaran itu justru jadi bahan pembicaraan hingga menimbulkan polemik di masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu Luhur Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Blitar kepada sejumlah wartawan mengatakan , patung yang dibangun di depan Kantor Pemkab Blitar ini, mengacu pada wajah Bung Karno di usia 40 tahunan. Oleh karena itu, figur Bung Karno dalam patung berbeda dengan saat Bung Karno saat menjadi presiden.
Luhur menandaskan , dimana-mana foto Bung Karno yang diambil pada masa itu banyak beredar di masyarakat. “Sehingga banyak masyarakat yang beranggapan jika patung Bung Karno harus mirip dengan foto tersebut,” tandasnya.
Kalau patung memang tidak bisa dibandingkan dengan foto. Dimana foto yang banyak beredar sekarang memang foto Bung Karno saat sudah menjadi presiden. “Sedangkan dalam patung tersebut yang ingin ditonjolkan adalah masa muda Bung Karno sebagai sosok yang penuh semangat perjuangan,” tandasnya.
Terkait permintaan legislatif untuk menutup patung atau membongkarnya, Luhur menolak pembongkaran patung tersebut.(min)