Polsek Pakal Terus Monitoring Kandang Sapi di Wilayahnya

oleh
Anggota Polsek Pakal cek kondisi sapi milik H. Suyatno

Antisipasi Penyebaran Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Pakal

Surabaya, Pancarkan.com-Maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak menimbulkan resah terhadap para pedagang sapi dan kambing. Tak hayal, para peternak juga merasa kawatir dengan hewan peliharaannya, sehingga mereka berupaya untuk mengantisipasinya dengan berbagai cara.

Menindaklanjuti wabah penyakit tersebut, aparat kepolisian juga turut memantau dengan melakukan pengecekan kandang sapi terkait PMK (penyakit mulut dan kuku). Kegiatan pengecekan juga dilakukan  oleh anggota Polsek Pakal Polrestabes Surabaya, dimana diwilayah Pakal terdapat kurang lebih sebanyak 18 tempat (kandang sapi).

Terlebih saat ini menjelang hari raya Qurban. Kali ini sidak anggota Polsek Pakal dipimpin oleh Panit 1 Lalu Lintas Aipda Nanag sugianto di kandang sapi milik H. Suyatno yang berada dwilayah Kelurahan Pakal Kecamatan Pakal Surabaya, Senin (13/6/2022).

Kapolsek Pakal Kompol Bambang Eko Sujarwo SH, MH, membenarkan jika pemantauan atau pengecekan di lokasi kandang sapi yang ada diwilayah hukumnya terus dilakukan dalam rangka untuk mengantisipasi penyebaran wabah penyakit PMK tersebut.

“Terkait dengan penanganan wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, kita seluruh jajaran kepolisian, khususnya yang ada diwilayah perbatasan melaksanakan kegiatan memastikan bahwa diwilayah kita untuk mengantisipasi penyebaran PMK di Pakal dapat terdeteksi. Salah satu upaya yang kita lakukan adalah pengecekan di lokasi lokasi kandang ternak hewan, untuk memastikan bahwa kondisi hewan yang berada di peternak dalam kondisi sehat,” ungkap Kapolsek.

Apabila ditemukan, lanjut Kapolsek, kondisi hewan yang tertular maka di sarankan untuk kordinasi dengan dokter hewan khususnya dari dinas pertanian di Pemkot Surabaya untuk mendapat tindaklanjut termasuk jika gejala ringan diimbau untuk segera dipisahkan dari komunitas hewan yang lainnya agar penularan dapat dicegah.

“Kemudian dapat diberikan obat obatan dan vitamin atau jamu sebagaimana anjuran atau instruksi untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan tersebut, diantaranya, dengan vaksinasi sebagai bentuk ketahanan agar lebih kebal dari penularan wabh PMK,” imbau Kompol Bambang.

Masih Kompol Bambang, selain pengecekan upaya yang dilakukan adalah pelaksanaan giat penyekatan atau screaning di pintu masuk batas kota, khususnya diwilayah pakal dilaksanakan di depan terminal Benowo yang merupakan akses masuk dari Gresik yang akan menuju Surabaya. Hal tersebut kita lakukan sesuai dengan surat keputusan dari Menteri Pertanian bahwa diwilayah Jawa Timur masih terdapat empat wilayah yang dinyatakan terwabah PMK.

“Mojokerto Kabupaten, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan, dari ke empat wilayah tersebut karena sudah ada ketentuan tidak boleh keluar dan tidak boleh masuk untuk hewan dari wilayah tersebut maka yang akan masuk Surabaya tentunya langkah yang kita lakukan adalah pengecekan dokumen resmi yang dibawa oleh pengangkut. Jika tidak dilengkapi dokumen maka kita akan kembalikan karena ke empat wilayah tersebut di lockdown untuk pengiriman maupun masuk hewan ternak,” tegasnya.

Terkait dengan ijin penjualan di pinggir jalan jelang hari raya Qurban, tambah Kapolsek, khususnya di Pakal sudah di kordinasikan bersama tiga pilar dan dinas peternakan sudah ada surat dari Walikota Surabaya, bahwa intinya setiap penjualan hewan yang masuk di Surabaya syarat yang harus dipenuhi adalah mendapatkan rekomendasi dari pemerintah kota, dalam hal ini melalui lurah maupun camat.

“Setelah ada rekomendasi tentunya hewan hewan tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat atau surat keterangan kesehatan hewan yang bersal dari daerah asal masing masing. Khususnya dari dokter hewan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan nantinya kalau memang sudah ada penjualan hewan di wilayah Pakal akan kita lakukan pengecekan bersama tiga pilar dan petugas penyuluh lapangan dari peternakan untuk mengecek lokasi (Assessment) terhadap lokasi dan hewan qurban yang akan di jual apakah sudah dinyatakan sehat dan layak untuk pelaksanaan hewan qurban tersebut,” papar perwira dengan satu melati di pundak ini.

Sementara salah satu pengelola kandang sapi Rojo Koyo yang bertempat di Kampung Sidorejo Kelurahan Pakal Kecamatan Pakal, menyampaikan, bahwa sidak dari anggota Polsek Pakal  terkait PMK pada hewan ternak (sapi) khususnya di kandang, pihaknya mengucapkan terimakasih. Menurutnya di Kota Surabaya adalah tempat jujukan pedagan dari luar kota, maka terkait itu muspika mengantisipasi jangan sampai peternak yang ada di Surabaya ikut berdampak.

“Sedangkan hingga hari ini para peternak di Surabaya sangat berhati hati dalam menjaga hewan ternaknya supaya tidak terpapar virus PMK, untuk lebih lanjutnya akan dilaksanakan pemantauan secara terus menerus. Semoga PMK ini segera berakhir sebelum Idhul Adha, dan Alhamdulilah di kandang Rojo Koyo ini masih aman kemarin juga banyak diperiksa oleh tim dari dokter hewan DKPP Surabaya mulai cek suhu badan, mata, mulut, air liur dan kaki,” terang H. Suyatno.

Abah Suyak, sapaan akrab pengelola Kandang Rojo Koyo tersebut juga menyampaikan jika pihaknya dalam perawatan hewan ternaknya sangat ekstra, dengan cara meningkatkan pola makan dan terutama kebersihan kandang.

“Karena PMK ini saya rasa seperti covid 19, jadi sapi ini kita berikan ramuan rempah rempah, seperti kunir, jahe, temu ireng dan temu lawak kita gerus jadi satu menjadi satu jurigen untuk beberapa ekor, hal ini kita lakukan dalam satu minggu sekali untuk menjaga stamina sapi tersebut,” ungkap laki laki asli warga Pakal tersebut. (bah)

No More Posts Available.

No more pages to load.