Surabaya, Pancarkan.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut hadir mengukuhkan mahasiswa baru Universitas Airlangga Surabaya, Kamis (1/8/2019). Tak hanya hadir sebagai Gubernur Jawa Timur, namun kali ini Khofifah juga hadir dan memberikan sambutan sebagai perwakilan wali murid.
Putra bungsu Khofifah yaitu Ali Mannagalli tercatat sebagai mahasiswa baru Jurusan Hukum Fakultas Hukum Unair Surabaya. Bersama 6.982 orang mahasiswa baru yang lain, putra Khofifah turut dikukuhkan sebagai mahasiswa kampus yang memiliki motto Excellence with Morality tersebut.
Lebih lanjut, Khofifah yang juga alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unair, mengatakan, identitas dan jati diri yang dibangun Unair untuk setiap civitasnya sudah sangat komprehensif jika diamalkan.
“Saya rasa kita sangat butuh sebuah bangunan karakter yang bisa terinternalisasi bagi diri mahasiswa terutama di saat mereka memasuki masa awal masuk kampus seperti ini,” kata Khofifah.
Ia sendiri merasakan bahwa nilai-nilai yang dibangun saat ia menjalani masa kuliahnya begitu dirasakan manfaatnya. Terutama lima nilai dasar yang ingin ditanamkan dan diwariskan pada setiap civitas akademikanya, yang diakronimkan menjadi HEBAT.
Nilai yang pertama adalah humble. Yaitu setiap mahasiswa Unair harus memiliki sikap pantang untuk bersikap takabur atau sombong. Kemudian nilai berikutnya adalah excellent. Mahasiswa Unair harus memiliki kemampuan atau skill yang unggul.
Tidak hanya itu setiap mahasiswa Unair juga harus memiliki sikap yang berani atau brave. Setiap mahasiswa diharapkan memiliki keberanian melakukan sesuatu di masyarakat.
Kemudian mahasiswa Unair juga harus agile. Yang tak lain bermakna tangkas, lincah, trengginas, dan cepat. Dan terakhir adalah transcendent. Artinya, segala sesuatu yang telah dilakukan dan dikerjakan oleh para mahasiswa tidak boleh terputus dan tidak boleh terdapat sekat kepada Yang Maha Kuasa.
“Saya yang merasa dibesarkan, dibimbing dan dikawal oleh Unair, saya merasa tempaan itu bisa memberikan penguatan kita di berbagai lini dalam menghadapi berbagai tantangan. Saya merasa bangunan leadership terbangun kuat saat saya mengikuti proses belajar di Unair,” tegasnya.
Khusus terkait putranya yang juga akan ditempa di almamaternya, Khofifah menitipkan putranya dan juga para mahasiswa baru tersebut pada kampus Unair agar dicetak sebagai lulusan yang unggul.
Namun ia meminta agar putranya tidak teridentifikasi sebagai anak seseorang yang sedang mendapat mandat di Provinsi Jawa Timur. Ia ingin agar putranya diperlakukan sebagaimana mahasiswa yang lain.
“Saya ingin anak saya membawa jati dirinya sendiri,” pungkas Khofifah.
Di akhir sambutan khofifah tidak lupa pesan bahwa mahasiswa punya tugas menjaga dan meneguhkan NKRI. Maka dengan latar belakang keilmuan apapun hendaknya didedikasikan untuk kemajuan bangsa dan masyarakat Indonesia.(hms)