Pentingnya Budaya, Inovasi, dan Digitalisasi K3 dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha

oleh
DK3P Jatim ketika selenggarakan seminar nasional K3

Surabaya, Pancarkan.com – Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Timur (DK3P Jatim) kembali menyelenggarakan seminar nasional K3 sebagai rangkaian kegiatan bulan K3 nasional tahun 2024, dengan mengambil tema: “Budaya, Inovasi, dan Digitalisasi K3 : Upaya Menjaga Keberlangsungan Usaha”.

Edi Priyanto, wakil Ketua DK3P Jatim menyebutkan bahwa seminar nasional K3 kali ini digelar kampus tepatnya di auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) agar lebih mendekatkan informasi dan kegiatan K3 dengan para generasi muda khususnya mahasiswa agar mampu mempersiapkan diri menjadi generasi Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.

“Kegiatan yang berlangsung pada hari Minggu 11 Februari 2024 itu diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari perwakilan berbagai perusahaan, asosiasi dan komunitas K3, pengawas ketenagakerjaan, dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Provinsi Jawa Timur”, jelas Edi.

“Sebelumnya rangkaian kegiatan dalam rangka bulan K3 Nasional 2024 di Jawa Timur telah digelar, diantaranya apel bulan K3, kegiatan sosial donor darah, safety riding pada pengemudi ojol, pemeriksaan kesehatan gratis untuk pengemudi ojol, pengujian lingkungan kerja, Aksi K3 dengan melakukan kampanye dan pemeriksaan kesehatan gratis pada masyarakat dalam acara car free day juga diselenggarakan berbagai kompetisi, mulai kampanye untuk siswa sekolah tingkat SMA/SMK, kampanye untuk pekerja UMKM, kompetisi Foto dan Video serta juga kegiatan kompetisi inovasi K3 yang bisa diikuti oleh individu dan perusahaan”, kata Edi.

Dalam kesempatan yang sama Sigit Priyanto, ST, MM Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2024 ini, menjadi sebuah momen penting untuk memperkuat komitmen kita terhadap Keselamatan dan Kesehatan di tempat kerja. Bulan K3 memberikan kesempatan bagi kita semua untuk lebih memahami pentingnya K3 dalam menjalankan tugas sehari-hari. Dalam setiap langkah yang kita ambil, baik itu di proses produksi, ruang kantor, atau lokasi pekerjaan manapun, K3 adalah prioritas utama kita.

“Melalui program dan inisiatif yang telah dilakukan, kita dapat meningkatkan kesadaran kita tentang risiko-risiko yang mungkin timbul, memperkuat budaya K3, dan mendorong keterlibatan aktif dari seluruh masyarakat. K3 bukan hanya tanggung jawab satu orang atau satu departemen atau satu organisasi, tetapi K3 menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Sigit.

“Dalam seminar nasional K3 ini, semua pihak dapat berbagi wawasan, pengalaman, dan praktik terbaik mereka dalam memperkuat budaya keselamatan, menggali potensi inovasi, dan menerapkan solusi digital yang efektif,” jelasnya.

Sementara itu Dr. Haiyani Rumondang, M.A Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemenaker RI yang juga merupakan Ketua Dewan K3 Nasional dalam keynote speaker yang dibacakan oleh Ir. Subkhan, ST, M.PSDA, IPU, Asean Eng Ketua Komisi II Komunikasi, Informasi dan Edukasi DK3N mengajak semua pemangku kepentingan untuk melakukan koordinasi, sinergi dan kolaborasi dalam upaya peningkatan kemandirian berbudaya K3 dengan terus menggelorakan K3 di setiap kesempatan, peningkatan koordinasi, sinergi dan kolaborasi tersebut dilaksanakan baik pada tingkat nasional regional dan internasional pada forum-forum K3 yang strategis.

“Seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat umum maupun industri , para cendekiawan, akademisi, organisasi profesi, asosiasi dan pihak terkait lainnya dapat termotivasi untuk berperan aktif dalam peningkatan pemasyarakatan K3 sehingga tercipta pelaksanaan K3 secara mandiri dan dapat mendukung arah kebijakan K3 nasional, sehingga tujuan K3 dalam menciptakan tempat kerja yang akan, nyaman, sehat menuju kecelakaaan nihil guna peningkatan produktivitas nasional dapat segera terwujud secara nyata,” jelasnya.

“Kemnaker telah menetapkan rencana strategis adapun agenda tersebut yaitu penguatan kelembagaan pengawasan ketenagakerjaan dan K3, penyempurnaan pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan, Informasi dan layanan K3 berbasis digitalisasi seperti Sistem Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Teman K3) dan secara konsisten memberikan Penghargaan K3 Bagi Pemerintah Daerah, Perusahaan-perusahaan serta berbagai pihak terkait yang telah berhasil menerapkan norma K3. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan motivasi kepada pemerintah daerah propinsi lainnya dalam pembinaan K3 di wilayahnya, serta bagi Perusahaan-perusahaan lain untuk meningkatkan implementasi K3 di tempat kerjanya,” tandasnya.

Menghadirkan narasumber dalam seminar nasional K3 adalah Dr. Ir. Sugiarto S.C., MS. Sugiarto dari Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM) Kementerian ESDM memaparkan materi tentang pentingnya budaya keselamatan, inovasi, dan penerapan teknologi digital dapat berkontribusi secara signifikan dalam menjaga keberlangsungan usaha.

“Budaya keselamatan tidak hanya menjadi tanggung jawab individual, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berorientasi pada keselamatan adalah investasi yang tak ternilai bagi keberlangsungan usaha,” jelas Sugiarto.

“Namun, dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang di era modern, inovasi dan digitalisasi telah menjadi kunci dalam memperkuat sistem K3 kita. Melalui adopsi teknologi terbaru dan integrasi inovasi dalam praktik K3, kita dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan ketepatan dalam upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,” tegasnya

“Dengan penerapan teknologi canggih, perusahaan dapat memantau dan menganalisis data K3 secara real-time, merespons potensi bahaya lebih cepat. Sehingga dalam hal ini digitalisasi mempermudah perusahaan melakukan pengawasan K3,” kata Sugiarto

“Implementasi budaya, inovasi, dan digitalisasi K3 bukanlah sekadar bagian dari kegiatan operasional perusahaan, akan tetapi merupakan investasi yang penting dalam keselamatan dan kesejahteraan pekerja serta keberlangsungan bisnis secara keseluruhan. Hanya dengan pendekatan holistik terhadap K3, perusahaan dapat menghadapi tantangan masa depan dengan keyakinan dan menjaga reputasi mereka sebagai pemimpin dalam keselamatan dan kesehatan kerja,” terangnya.

Puncak acara dalam kegiatan Seminar K3 Nasional ini ditutup dengan kegiatan awarding Kompetisi K3 yang mengundang seluruh peserta lomba dan beberapa perusahaan yang berpartisipasi dalam kompetisi K3 yang diadakan oleh DK3P Jatim. Kompetisi K3 Nasional mencakup beberapa kategori, seperti “Safety Campaign Challenge (UMKM dan SMA/SMK)”, “Safety Photo dan Video Challenge”, dan “Kompetisi Inovasi K3 Perusahaan”. Para peserta dinilai berdasarkan kriteria ketat yang mencakup beberapa aspek, meliputi orisinalitas, kesesuaian dengan tema, pesan yang ingin disampaikan, aspek estetika, serta kreativitas dan daya tarik.

Adapun nama-nama pemenang kompetisi K3 Nasional diantaranya untuk kategori Safety Campaign Challenge (UMKM), Juara 1 Dafid Saputra dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, juara 2 Mareeno Anang Septianto dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dan juara 3 Faris Zaky Mahendra dari Universitas Lambung Mangkurat.

Sedangkan kategori Safety Campaign Challenge (SMA/SMK), juara 1 Fadeli Wibisono dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, juara 2 Dimas Fanny Kusuma dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dan juara 3 Raffi Achmad Ilyas dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Kemudian untuk kategori Safety Photo Challenge, juara 1 Giri Wijayanto dengan tema foto “Pengangkatan Gerbong Anjlok”, juara 2 Fajar Mujianto dengan tema foto “Siap Memadamkan Api” dan juara 3 Wahyu Tanoto dengan tema foto “Pekerja Gunakan APD”.

Kategori Safety Video Challenge, juara 1 Akbar Fernando Ndabung dengan tema video “Aturan 20-20-20 Untuk Freelancer”, juara 2 Justin Syafrianni dengan tema video “Langkah-langkah K3 di Bengkel” dan juara 3 Sisworinoto dengan tema video “K3 pada Pedagang Pecel Lele”.

Terakhir kategori Kompetisi Inovasi K3 juara 1 dari PT Bumi Suksesindo, mengambil inovasi SHIP: Fingers & Hand Injury Prevention in Maintenance, disusul juara 2 dari PT Terminal Petikemas Surabaya, mengambil inovasi Pengelolaan Layanan HSSE berbasis free digital platform dan juara 3 perorangan atas nama Rizal Ilda Kurniawan dai Universitas Airlangga Surabaya mengambil inovasi Aplikasi Safe-Think.

Kompetisi Bulan K3 Nasional tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan prestasi terbaik dalam keselamatan dan kesehatan kerja, tetapi juga mendorong perusahaan dan organisasi untuk terus berinovasi, memperkuat budaya keselamatan, dan mengadopsi solusi digital terbaik. (riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.