Temui Warga Surabaya Barat, Kinerja PDAM Dibelejeti

oleh
oleh
Mulai Air Keruh, Hingga Adanya Oknum Nakal

SURABAYA, PETISI.CO – Berbagai masalah yang terjadi terkait dengan pelayanan PDAM Surya Sembada di wilayah Surabaya barat,  masih belum terselesaikan. Permasalahan air keruh, air mati tak mengalir, hingga kini belum teratasi.

Semua ini karena lambannya penanganan PDAM Surya Sembada, yang membuat masyarakat merasa dirugikan.

Belum tuntas permasalahan air keruh atau tidak keluar tersebut, kini ditambah lagi dengan adanya penipuan terhadap pembayaran bulanan, yang merugikan ratusan warga di wilayah Kecamastan Pakal Surabaya barat.

Dari permasalahan tersebut, PDAM Surya Sembada menganggap kesalahan dari masyarakat sendiri. Ini dibuktikan dengan petugas PDAM melakukan penyegelan, bahkan pemutusan, yang akhirnya membuat masyarakat di wilayah Surabaya barat marah dan mendatangi kantor PDAM Surya Sembada di Jl. Raya Gubeng.

Dampak semua itu, PDAM Surya Sembada berupaya melakukan penyelesaian, dengan melaksanakan sosialisasi di wilayah Kec. Pakal pada Rabu (20/2/2019) bersama warga Perumahan Pondok Benowo Indah (PBI) Kel. Babat Jerawat, yang dilaksanakan di kantor Kecamatan Pakal Surabaya.

(Baca Juga : Embat Uang Pelanggan PDAM di PBI, Dijebloskan Tahanan Polsek Pakal)

Pertemuan antara PDAM dengan warga tersebut sempat memanas. Warga merasa bahwa pejabat yang hadir dari PDAM Surya Sembada bukanlah pejabat yang dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan.

“Kalau bapak-bapak ini bukan pejabat yang dapat mewakili perusahaan untuk mengambil keputusan, terus buat apa rapat ini dilakukan, kan ndak ada titik temunya,” ujar Mulyadi Ketua RT 2 di wilayah PBI.

Kami ini, lanjut Mulyadi, ingin masalah kasus pembayaran bisa mendapatkan solusi, kalau hanya untuk sosialisasi terkait cara pembayaran, percuma. Apalagi adanya dugaan oknum di PDAM yang diduga terlibat penggelapan uang pembayaran warga.

“Jangan sosialisasi terkait pembayaran saja, tapi layanan airnya juga harus bisa bagus. Selama ini air yang kita konsumsi seperti comberan (keruh), terkadang air keluarnya kecil, bahkan ndak keluar, kita sudah sering melapor, namun hingga saat ini belum ada kejelasannya,” kesal tokoh kelahiran Madura ini.

(Baca Juga : Dirut PDAM Surabaya ‘tak Becus’ Produksi Air Layak Minum)

Sementara itu, sosialisasi yang kedua juga dilakukan oleh PDAM Surya Sembada Surabaya, Kamis (21/2/2019) pukul 11.00 wib bersama warga Kel. Pakal, Kec. Pakal, juga agak memanas.

Ketua RW 1 Sidorejo Kel. Pakal, Kec. Pakal H. Suyatno, mengatakan, warga sudah terkena musibah, jadi jangan sampai ketiban tangganya.

“Tolong bapak – bapak sekalian untuk bisa menyelesaikan disini, jangan warga itu diping-pong, warga di wilayah barat ini rata – rata adalah petani dan pegawai pabrik, seperti saat ini menghadiri undangan ini gaji mereka pastinya akan dipotong,” kata Suyatno, tokoh di wilayah Kel. Pakal.

Warga banyak mengeluh kinerja PDAM yang tidak memuaskan

Jadi kami berharap, lanjut H. Suya, agar bapak – bapak petugas dari PDAM dapat memakluminya. “Kalau jenengan duduk aja dibayar, kalau saya ketua rw datang disini saat ini dipotong gajinya,” ucapnya.

Sementara, Humas PDAM Surya Sembada Surabaya Bambang Eko Sakti, mengatakan, terkait permasalahan biaya pemblokiran bagi warga yang sudah bayar akan kita dikembalikan dan yang sudah diputus akan dikembalikan lagi.

“Kami minta waktu untuk verifikasi data bagi yang sudah terlanjur bayar blokir dan akan kita kembalikan, jangan sampai kita berikan kepada salah satu orang nantinya ndak sampai, akhirnya akan timbul masalah baru lagi, namun untuk kewajiban pembayaran bulanan tetap harus dilakukan pembayarannya,” terang Bambang.

Mengenai yang lainnya, lanjut Bambang, PDAM Surya Sembada saat ini berupaya membangun reservoir (pompa) air di belakang PMK Kelurahan Kandangan.

“Saat ini kita masih membangun Reservoir di wilayah Kandangan, kami juga minta tolong kepada teman – teman media untuk ikut mengawalnya,” pungkas Humas PDAM Surya Sembada Surabaya.(bahtiar/aris)

The post Temui Warga Surabaya Barat, Kinerja PDAM Dibelejeti appeared first on Petisi.

Sumber Berita : PETISI

No More Posts Available.

No more pages to load.