Bondowoso, Pancarkan.com – Warga Desa Wanisodo Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur kurang lebih puluhan tahun tidak merasakan air minum yang layak, akibat sulitnya mendapatkan air bersih. Bahkan terkadang air minum didapat dari sumber mata air yang berada di daerah sungai atau tempat lainnya dengan menempuh jarak ratusan bahkan lebih.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Wanisodo, kepada Pancarkan.com mengatakan, kondisi seperti yang disampaikan warga desanya memang benar, namun itu terjadi sebelum dia menjabat.
Kini kondisi itu sudah tidak ada lagi, karena setiap rumah warga sudah dialiri air bersih yang berasal dari salah satu sumber mata air yang ditampung dalam tandon yang kita buat sendiri. “Sekitar lebih dari 7 tandon yang kita buat,” terang M. Saleh.
Lanjut M. Saleh, ada satu hal yang harus diatasi saat ini, pada saat air disalurkan debit atau kapasitas air untuk pertanian berkurang, sehingga kini mengebor air khusus untuk mengaliri lahan pertanian, bahkan kemungkinan besar jika berhasil dipastikan debit airnya jauh lebih besar.
Dalam pengeboran ini, dia mengusulkan Giolistrik kepada Unmuh (Universitas Muhammadiyah) Jember agar dilakukan survei untuk mengetahui titik pastinya sumber mata air baru dan mudah-mudahan berhasil.
Sebab lokasi yang dibor lebih banyak mengandung bebatuan, sehingga biaya pengeboran yang dilakukan kurang lebih sebulan ini sudah menelan biaya sebesar kurang lebih Rp 20 Juta-an. “Namun ini harus berhasil, kasihan warga masalah dana, masih belum saya anggarkan,” imbuhnya.
Dari informasi warga Desa Wanisodo dan diperjelas oleh keterangan Kepala Desa Wanisodo, dipastikan warga sudah tidak lagi mengeluhkan kebutuhan air bersih untuk air minum, bahkan Kepala Desa Wanisodo cukup respek dengan kondisi warga.*
Reporter : Cipto