Tambah Pengetahuan Islam Jamaah Masjid At-Tauhid Ziarah Wali Madura

oleh
Rombongan Jamaah Masjid At Tauhid Pondok Benowo Indah (PBI) Surabaya

Surabaya,Pancarkan.com-Ziarah ke makam para wali sudah menjadi agenda kegiatan jamaah dan Takmir Masjid At-Tauhid Pondok Benowo Indah (PBI), Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal Surabaya. Kali ini, rombongan berziarah ke makam para wali yang ada di Madura dan mengunjungi destinasi wisata selama 2 hari, mulai 26 hingga 27 Februari 2022.

Rombongan sebanyak 50 orang tersebut semuanya merupakan jamaah Yasin dan Tahlil masjid At-Tauhid PBI. Sementara Pulau Madura merupakan salah satu wilayah yang terletak di Provinsi Jawa Timur dan pulau penghasil garam tersebut terdiri dari 4 Kabupaten, diantaranya Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Pulau Madura terkenal dengan tradisi kerapan sapi serta aneka ragam wisata kulinernya, yaitu dengan sate maduranya yang khas, bebek songkem, rujak petis dan lain-lain, tak hanya popular dengan wisata kulinernya, ternyata disana juga terdapat wisata religinya. Salah satu kearifan lokal yang hingga saat ini masih dipelihara adalah dengan mengunjungi atau berziarah ke makam-makam para ulama dan tempat wisata religi bersejarah, juga terdapat makam-makam para ulama penyebar agama Islam di wilayah itu.

Pantauan Pancarkan.com, sebelum berangkat untuk wisata religi di Madura rombongan jamaah masjid At-Tauhid terlebih dahulu ziarah ke makam Sunan Ampel di Surabaya untuk bermunajat dan bertawasul dengan membaca surat Yasin dan Tahlil dengan khusuk. Makam Sunan Ampel juga merupakan salahsatu kawasan yang menjadi destinasi wisata religi favorit di kota Surabaya, dan ada banyak sejarah tentang peradaban Islam di Jawa tepatnya di kawasan Surabaya Utara itu.

Dikomplek makam Sunan Ampel, juga terdapat beberapa makam, diantaranya makam Nyai Condrowati, makam Mbah Bolong, makam Mbah Sholeh dan lainnya. Rombongan masjid At-Tauhid berangkat ke Pulau Madura menggunakan bus travel melewati jembatan Suramadu, dengan menuju lokasi pertama yaitu makam Muhammad Syaikhona Kholil.

Sementara makam Muhammad Syaikhona Kholil terletak di Desa Martajasah, Kabupaten Bangkalan yang terletak sekitar 2 kilometer dari pusat kota dan bersebelahan dengan pantai Sambilangan. Makam tersebut juga banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah. Karena karomahnya sehingga makam beliau banyak dikunjungi baik dari dalam maupun luar negeri hampir setiap hari ratusan orang datangi makam tersebut.

Ketua Takmir Masjid At Tauhid PBI, Ali Mustofa, mengungkapkan, ia berharap kegiatan wisata religi bisa dilanjutkan untuk waktu yang akan datang demi menambah pengetahuan dan wawasan dengan tempat yang berbeda,

“Mudah mudahan kegiatan ini dapat terus berlanjut kedepannya,” ungkapnya disela-sela makan pagi bersama disalah satu kafe yang sudah diboking oleh travel bus.

Rombongan melanjutkan perjalanan ke makam Air Mata Ibu berada di Desa Buduran, Kec. Arosbaya Kab. Bangkalan. Untuk sampai ke makam tersebut harus menempuh puluhan anak tangga, sebab kompleks makam terletak di puncak bukit kecil. Ratu Ibu adalah seorang wanita yang bernama Sarifah Ambani, wanita keturunan Sunan Giri itu adalah seorang istri yang sangat patuh, taat, dan sangat mencintai suaminya yaitu Raja Cakraningrat dan raja Cakraningrat adalah seorang yang sangat dihormati dan diagungkan oleh masyarakat Madura pada saat itu.

Dari makam Air Mata Ibu, jamaah melanjutkan perjalanan ke lokasi makam suci Batu Ampar yang terletak di Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan. Disitu terdapat cerita mengenai asal usul keberadaan makam tersebut yang dipercayai oleh penduduk lokal, dan cerita tersebut telah berkembang sejak lama dan turun temurun dari para sesepuh dan keturunan penduduk asli wilayah itu, yang mana cerita ini bisa menjadi pelajaran berharga sekaligus menambah pengetahuan kita mengenai obyek wisata religi.

Kemudian rombongan melanjutkan perjalanan menuju Asta Tinggi yang terletak di Desa kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep. Tempat tersebut merupakan kompleks pemakaman para raja dan keluarganya yang letaknya di dataran tinggi sebelah barat kota Sumenep, destinasi wisata religi tersebut ramai dikunjungi wisatawan dari luar daerah untuk ziarah ke raja-raja yang juga dikenal kewaliannya karena peduli terhadap perkembangan Islam di daerah Sumenep dan sekitarnya.

Sebelum pulang ke Surabaya rombongan singgah terlebih dahulu ke masjid Agung Sumenep yang berada di jalan Trunojoyo, Dalem Anyar Bangselok, Sumenep. Masjid tua Jamik ini selalu disinggahi pengunjung tak terkecuali rombongan jamaah masjid At-Tauhid PBI Surabaya.

Di akhir perjalanan religi, salah satu jamaah masjid At Tauhid, H. Ainur Rofeq, mengatakan, bahwa setelah melakukan perjalanan wisata religi tersebut pihaknya merasa sangat terkesan dengan para wali yang menyebarkan agama Islam di Madura.

“Saya sangat terkesan dengan para wali yang menyebarkan agama islam,”  singkatnya.

Reporter: Sunar

No More Posts Available.

No more pages to load.