
Bondowoso, Pancarkan.com – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), DPD GIAN (Gerakan Indonesia Anti Narkoba) menggelar Seminar Nasional Sampah Membawa Berkah dengan tema Indonesia Bersih untuk Indonesia dengan nara sumber Moerty Jazz selaku Pemerhati Lingkungan, Yussy Poerwati Kepala DPD Devisi Litbang Teknologi Pertanian Dan Sumber Daya Alam Indonesia Bekerja/INAKER, dan DR. Zaenal Abidin Kepala Laboraturium Teknologi Polimer Dan Membran ITB Dosen dari Perancang Dan Pengembangan Produk Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI), sekaligus penemu Masaro, Sabtu (22/2/2020) di Cafe Orilla.
Hadir pada acara itu Asistent 1 Agung T mewakili Bupati Bondowoso, Dandim 0822 Bondowoso Letkol Inf.Jadi, SIP, unsur Pemerintah Daerah Bondowoso, dan sejumlah peserta seminar.
Asistent 1 kepada peserta Seminar Nasional Sampah Membawa Berkah menyampaikan, pertama, pentingnya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah, karena sebenarnya semua jenis sampah bisa didaur ulang dengan teknologi yang sangat sederhana.
Kedua, keberadaan sampah yang tidak terkelola dengan baik secara nyata telah mengancam keberadaan destinasi wisata alam yang sejatinya sangat luar biasa
Ketiga, pentingnya membangun mind set masyarakat jika sampah sebenarnya berpotensi menjadi sumber pendapatan keluarga.
Sementara Dandim 0822 Bondowoso Let. Kol. Inf. Jadi, SIP menyampaikan, suatu kehormatan bagi dirinya hadir pada acara ini, meskipun tidak ada jadwal, namun karena perintah dari Asisten 1 mewakili Bupati Bondowoso maka saya wajib hadir.
“Saya sampaikan pula bahwa kegiatan berdampak karena kita bisa mencintai dan peduli lingkungan dimana kita tahu kadang kita hanya berslogan dengan cita cita yang hebat, tapi tidak diimbangi dengan sikap dan perilaku,” ujarnya.
Sebenarnya satu hal terpenting, bagaimana upaya kita sendiri memperlakukan sampah, baik sampah pribadi maupun rumah tangga, seperti saat ini ada bapak atau ibu perokok berat setiap hari membuang puluhan puntung rokok sembarangan, lantas bagaimana jika ribuan puntung rokok, belum lagi sampah bekas bungkus permen atau bungkus makanam anak anak kecil dan sebagainya, dimana ini jadi budaya, jadi budaya selama ini maka ini harus diperhatikan akibat yang ditimbulkan.

Bukti pemandangan menyedihkan seputar alun – alun Bondowoso, pada pagi pagi hari, siang hari, hingga malam hari cukup ramai, namun pengelolaanya sampah tidak optimal, sehingga terkesan tidak baik, apalagi di depan perkantoran, baik depan Makodim 0822, Pendopo, Bank Jatim, Lapas, Pengadilan Agama, dan Pemda.
Bahkan di depan Masjid At Taqwa, masjid terlihat kotor. “Jadi saya merasa malu dengan slogan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, jadi jangan hanya slogan saja, namun harus benar- benar diterapkan,” papar Dandim 0822 Bondowoso.
Sementara Guntur selaku ketua presidium, pendiri, sekaligus Ketua Umum Gerakan Indonesia Anti Narkotika (GIAN) Jakarta pusat saat ditemui usai seminar mengatakan, kegiatan ini sangat bagus dan harus dilakukan karena ini bagian solusi penanganan sampah yang baik dan applicated bahkan bisa pula menjadi solusi dalam mengurangi angka pengangguran.
Mengapa demikian, sebab dimungkinkan sampah bisa jadi uang.
Dipastikan Asistent 1 mewakili Bupati Bondowoso dan Dandim 0822 akan menjadikan Bondowoso sebagai pilot projek nasional, bahkan Bondowosolah yang pertama kali melakukan hal ini dengan merobah pola-pola penanganan sampah dari mulai yang konvensional menjadi menjadi sampah yang berkah.(*)
Reporter : Cipto