Surabaya, Pancarkan.com – Hutan Kota Pakal, berada di Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Surabaya. Saat ini tempat dan keberadaanya sudah banyak diketahui masyarakat pengunjung dari berbagai kota.
Terbukti pada setiap hari Minggu, para pengunjung berbondong bondong berdatangan dari beberapa kota, mulai dari kaum remaja, orang dewasa hingga para lansia, mereka datang untuk menikmati sejuknya lokasi tersebut.
Memang tak dapat dipungkiri lahan seluas kurang lebih 6,5 hektare tersebut, ditanami atau dipenuhi dengan berbagai tanaman pohon teduh. Diantaranya, pohon Cemara Udang, Ketepeng, Sawo Kecik, Trembesi, Mahoni, Akasia, Bakau, dan Waru Laut.
Tak ayal, kesejukan dan suasana asri telah disuguhkan di Hutan Kota Pakal tersebut. Menariknya lagi, dilokasi hutan kota itu para pengunjung bisa menyalurkan bakatnya bernyanyi, karena diarea tersebut disiapkan music live Electone tunggal.
Selain itu, dilokasi hutan kota juga terdapat wahana kolam pemancingan yang dikelola oleh warga setempat. Sehingga tak hanya kesejukan dan musik saja yang dapat dinikmati diarea hutan kota Pakal itu. Para pancing mania bisa datang ke lokasi untuk menyalurkan hobbinya, sembari menikmati alunan musik koplo yang disuguhkan dilokasi tersebut.
Ketua RW Sidorejo H. Suyatno, kepada Pancarkan.com, mengatakan, bahwa hutan kota Pakal ini dibangun Pemerintah Kota Surabaya sebagai tempat istirahat yang ada diwilayah Surabaya barat.
“Selain hutan kota, diwilayah Pakal ini Pemkot Surabaya juga sudah membuat sebuah taman, yaitu Taman Cahaya yang ramai pengunjungnya pada malam hari,” ujar abah Suyak, Minggu (16/2/2020).
Pihaknya menjelaskan, bahwa luas hutan kota Pakal ini sekitar 6.5 hektar adalah merupakan lahan milik pemkot, yaitu Tanah Kas Desa (TKD). Untuk kegiatan yang ada di Hutan kota tersebut saat ini dikelola oleh RT, RW, Keamanan RW, Paguyuban Hutan Kota, Karang Taruna dan Koperasi Hutan Kota.
Kurang lebih sekitar 1000 pengunjung datang ke hutan kota Pakal setiap hari minggunya. Bahkan para pengunjung tersebut bukan berasal dari wilayah lokal saja (Pakal) atau kota Surabaya, mereka datang dari wilayah Gresik, dan Sidoarjo. Sementara selain hari minggu pengunjung hanya beberapa saja.
Dengan adanya hutan kota Pakal, warga kampung Sidorejo mengaku, dapat turut merasakan keuntungannya, terutama dari faktor perekonomian dapat lebih sedikit meningkat, terlebih lagi mereka dapat menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.
Terkait dengan perawatan dan kebersihan di hutan kota tersebut, warga sekitar telah bekerjasama dengan Dinas DKPP Pemkot Surabaya. Selain itu, hutan kota tersebut juga bisa digunakan untuk acara – acara keluarga maupun instansi, terbukti dari beberapa kelompok pengunjung berkumpul dengan membawa perlengkapan makanan sendiri dilokasi tersebut.
Warga berharap, akses jalan yang menuju ke Hutan Kota Pakal agar segera dilakukan pembangunannya, mengingat semakin hari pengunjung yang datang terus bertambah. Namun, hingga saat ini masih terkendala dengan akses jalannya, agar memudahkan pengunjung untuk menuju hutan kota jika menggunakan kendaraan roda empat (mobil).
Menurut Suyatno, kedepannya rencananya akan dibangun jalan dari sisi samping rel kereta api. Sementara untuk area hutan kota sendiri akan disiapkan beberapa sarana dan prasarana baru, diantaranya Taman Baca, lokasi Outbound, dan lain lain. Saat ini dilokasi tersebut hanya terdapat beberapa kamar mandi dan mushola di satu tempat, untuk sentra makanan sudah ada sebanyak 24 lapak.
H. Suyatno, mengimbau kepada warganya agar bisa menjadi tuan rumah yang baik, melayani tamu dengan baik, dapat menjaga keamanan dan kebersihan, juga terus kreatif dan berinovasi untuk perkembangan Hutan Kota, dan mengelola kegiatan hutan kota ini dengan baik.
“Untuk hari minggu mulai adanya kegiatan pukul 06.00 wib mas, dimulai dengan acara Senam pagi bersama sama, dilanjutkan dengan hiburan Electone tunggal hingga selesai pukul 15.00 wib,” terang laki laki kelahiran kampung Sidorejo Pakal ini.
Sementara, Dewi salah satu pengunjung dari Balongpanggang Gresik, mengaku, pihaknya sengaja datang berkunjung bersama keluarga ke hutan kota Pakal ini adalah untuk menikmati kesejukannya.
“Mumpung hari libur mas, jadi saya ajak anak-anak main ke sini (Hutan Kota Pakal). Hutan Kota seperti ini jarang ada di kota besar. Disini kita menikmati pemandangan hijau dan suasana sejuk, bahkan mulai pagi hingga sore hari suasana disini tetap sejuk tidak panas seperti di pedesaan,” ungkap Dewi.
Lanjut Dewi, kebetulan kami ini mempunyai saudara di Surabaya, jadi jika berkunjung kesana lewat jalan Benowo Pakal ini pasti kami sempatkan beristirahat di Hutan Kota Pakal ini.
“Disini selain sejuk ada live musiknya, jadi bisa menyumbangkan suara untuk menghilangkan rasa capek saat perjalanan tadi,” ucapnya Dewi sembari tertawa.(*)
Reporter: Bachtiar