Surabaya,Pancarkan.com-Polsek Wiyung Polrestabes Surabaya mengamankan aksi unjuk rasa karyawan PT. Merak Jaya Group yang tergabung dalam Solidaritas Pejuang Buruh Indonesia (SPBI) di lokasi Perum Dian Istana, Kelurahan Wiyung Kecamatan Wiyung Surabaya, Selasa (15/2/2022) pukul 13.00 Wib.
Aksi unras yang digelar oleh SPBI tersebut dilaksanakan di pintu masuk Perumahan Dian Istana, tepatnya berada disisi utara Kelurahan Wiyung yang dilakukan oleh karyawan PT Merak Jaya Group. Dalam unjuk rasa tersebut mereka hanya menggelar aksi dengan membentangkan beberapa Famplet.
Sementara pengamanan aksi unras dipimpin oleh Wakapolsek Wiyung AKP Widodo SE, bersama Padal PAM Wiyung 7 Iptu Agus Tri Subagijo, Kanit Binmas Iptu Slamet SH serta 10 personel Polsek Wiyung. Sebelum dimulai aksi demo tersebut, terlebih dahulu anggota Polsek Wiyung menggelar apel persiapan pengamanan, yaitu menyampaikan arahan dari Kapolsek Wiyung Kompol Parmiatun melalui Wakapolsek Wiyung kepada anggota pengamanan di lokasi unras.
“Dalam pengamanan agar dilakukan secara humanis dengan cara pendekatan, memberikan imbauan kepada para pendemo untuk tidak anarkis dan melakukan aksi damai, tidak mengganggu ketertiban umum, hargai warga masyarakat yang sedang atau akan melakukan aktifitas,” ujarnya.
Aksi unras tersebut dilakukan oleh sekitar 20 orang dengan mengunakan 1 unit mobil komando yang dilengkapi alat pengeras suara (sound sistem), sepuluh unit kendaraan roda dua. Sebagai penanggung jawab aksi Andik Irfan, dalam unras itu tidak ada orasi hanya membentangkan Famplet didepan pintu masuk perumahan yaitu sisi utara dengan sasaran diduga pemilik perusahaan yang berada di wilayah tersebut.
Para pendemo meminta pertanggung jawaban pemilik perusahaan atas pemberhentian 31 orang karyawan dan menolak megajukan permohonan ke PT Limen anak perusahaan, yang menurut mereka bahwa karyawan tersebut sudah bekerja selama 7 sampai 20 tahun diperusahan itu.
Pada kesempatan tersebut, Wakapolsek Wiyung AKP Widodo SE, mengimbau kepada para pendemo untuk tidak melakukan aksi anarkis, yaitu menggelar demo dengan cara damai. Selain itu, pihaknya juga meminta agar tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes), mengingat kondisi saat ini Kota Surabaya masuk dalam PPKM level 3, sehingga semua harus waspada terhadap penyebaran virus covid 19 varian omicron.
“Kami ingatkan kepada mereka bahwa saat ini Surabaya masuk dalam PPKM level 3, sehingga kita harus menjaga protokol kesehatan dan alhamdulillah aksi unras damai ndak ada orasi orasi hanya menggelar famplet bertuliskan tuntutan tuntutan, diantaranya, tolak PHK sepihak, kerjo tenanan bayaran guyonan dan lain lain,” terang perwira dengan tiga balok di pundak itu saat memimpin pengamanan di lokasi unras.
Aksi demo yang tergabung dalam SPBI tersebut berjalan aman dan kondusif dan berakhir pukul 16.30 Wib, informasi dilokasi rencananya aksi unjuk rasa tersebut akan dilakukan sampai dengan hari Sabtu.
Reporter: Bachtiar