Surabaya, Pancarkan.com – Peringatan Hari Guru Nasional 2022 mengelar upacara bendera dengan para pelaksana dari guru-guru senior SMAN 12 Surabaya yang bertugas, yang peringati lebih tepatnya pada tanggal (25/11/2022) pukul 07.00 wib dengan kebijakan merdeka belajar menorehkan kisah nyata dunia Pendidikan Indonesia.
Sebuah ajakan yang digaungkan pemerintah untuk kita bersama bergerak untuk memulihkan pendidikan menjadi momentum bahwa kita tidak boleh menyerah dengan keadaan.
“Pada tahun ini, tema perayaan Hari Guru Nasional tahun 2022 adalah ‘Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar’,” ucap Tutik Suharti S.Pd., selaku panitia kegiatan Hari Guru di SMAN 12 Surabaya, Jum’at (25/11/2022).
Perayaan Hari Guru Nasional 2022 bersamaan dengan HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
“Bergerak dengan Hati Pulihkan Pendidikan menjadi gambaran untuk para guru bergerak melakukan perubahan secara sadar, ikhlas, dan bertanggung jawab untuk memulihkan pendidikan. Jadi apakah yang harus para guru lakukan untuk memulihkan pendidikan? Mengapa pendidikan perlu untuk dipulihkan? Mungkin pertanyaan itu yang muncul di benak hati para pahlawan tanpa tanda jasa ini,” kata Drs Slamet Budi Santuso MM., selaku Kepala sekolah SMAN 12 Surabaya.
Mengingat tidak dapat dipungkiri keadaan pandemi tahun 2021 mengubah hampir di semua ini pendidikan Indonesia. Guru, siswa, orangtua dan juga masyarakat pada umumnya. Guru mulai melakukan perubahan melalui metode dan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa yang berada di rumah.
“Mengupgrade diri dengan melakukan proses pengembangan diri secara otodidak maupun melalui pelatihan yang diadakan secara daring maupun luring. Semuanya itu dilakukan agar proses belajar mengajar tetap terlaksana dengan baik,” ungkap Drs Slamet Budi Santuso MM.
Menurut Slamet, siswa mulai terbiasa menggunakan gadget dalam proses pembelajaran menjadi sebuah perubahan yang sangat signifikan di wajah pendidikan.
“Orangtua juga sudah mulai sadar akan pentingnya pendidikan untuk putra-putrinya. Dan hal tersebut mengubah paradigma masyarakat bahwa pendidikan tidak lagi menjadi tanggung jawab para guru saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama,” imbuhnya.
Slamet mengatakan, perubahan pendidikan masih terus terjadi dengan diterapkannya PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas), penyesuaian kembali harus dilakukan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Perubahan tersebut membutuhkan kolaborasi yang apik antara guru, orangtua dan siswa untuk bersinergi mewujudkan sistem pembelajaran yang terbaik untuk putra-putri bangsa ini.
“Yang telah dilakukan para guru adalah bentuk gerakan hati demi pemulihan pendidikan. Apresiasi yang setinggi-tingginya untuk para guru yang telah melakukan perubahan-perubahan dalam rangka menyesuaikan diri menghadapi pandemi ini demi tercapainya tujuan pembelajaran,” pungkas Drs Slamet Budi Santuso MM., selaku Kepala sekolah SMAN 12 Surabaya. (ari)
Reporter: Arie Budiono
Editor: Rizal