Paguyuban PKL Manukan Senang Redanya Covid 19 di Surabaya

oleh
Para penjual nasi goreng di Manukan ramai di kunjungi pelanggan

Surabaya, Pancarkan.com– Dengan meredanya wabah pandemi covid – 19 sangat dirasakan oleh paguyuban PKL, salah satunya penjual nasi goreng yang berada di wilayah  Manukan Tandes Surabaya. Mereka merasa senang sekali, bahwa Kota Surabaya statusnya sudah masuk ke level 1.

Hal tersebut diharapkan oleh para PKL, khususnya penjual nasi goreng yang mana omzet atau pemasukkan mereka akan kembali bertambah. Seperti yang telah diungkapkan Amir, salah satu penjual nasi goreng di kawasan Manukan, pihaknya mengatakan, selama pandemi covid 19 omzet penjualan sangat menurun pada saat diberlakukannya aturan PPKM terkait jam malam, yaitu hanya sampai pukul 20.00 Wib.

Saat ini warga Manukan Tandes dan sekitarnya sangat antusias dengan adanya paguyuban penjual nasi goreng tersebut. Sehingga memudahkan warga penikmat nasi goreng untuk tidak susah serta ribet lagi dalam menikmatinya diwaktu sore atau malam hari.

“Dengan adanya bursa atau paguyuban penjual nasi goreng ini, saya dan warga lainnya sangat diuntungkan dan dimudahkan, kita senang sekali bisa menikmati nasi goreng baik untuk keluarga serta terkadang untuk tamu saya,” ujar Panti Nursaeni, salah satu pembeli yang mengaku sudah berlangganan lama.

Sementara, Amir (50) penjual nasi goreng yang sudah menekuni pekerjaan itu selama kurang lebih 25 tahun lalu, mengawali profesinya dari berjualan keliling antar kampung, namun sekarang sudah menempati di salah satu stand PKL yang sudah ditata oleh paguyuban.

“Diharapkan dengan meredanya wabah pandemi covid 19 di Surabaya ini omzet penjualan nasi goreng kami semakin meningkat, sehingga dapat menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari hari, dan sisanya bisa kita tabung,” ungkap Amir yang biasa berjualan dengan didampingi istrinya, Sabtu (16/10/2021).

Sementara pembeli yang lain, menambahkan, jika paguyuban tersebut merupakan tempat favoritnya membeli nasi goreng dengan cara dibungkus dan dibawa pulang.

“Adanya paguyuban nasi goreng tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Sehingga akan memulihkan percepatan roda perekonomian di Kota Surabaya. Meskipun pandemi covid 19 sudah meredah masyarakat tetap tidak boleh lengah, dalam menjalankan protokol kesehatan tetap waspada dan berhati-hati agar terhindar dari potensi bahaya virus yang masuk di negara atau wilayah kita,” ujar laki laki paruh baya yang enggan untuk menyebutkan namanya itu.

 

Penulis: Sunar

Editor: Bachtiar

No More Posts Available.

No more pages to load.