Surabaya,Pancarkan.com – Mantan Kakorlantas Polri Komjen Pol ( Purn) Drs. Condro Kirono memberikan apresiasi terkait pelaksanaan pengamanan mudik lebaran 2023 yang telah dilaksanakan serentak oleh jajaran Kepolisian dengan Operasi Ketupat 2023.
Hal ini didasari keyakinan bahwa Polri terus belajar dari pengalaman atas kendala dan hambatan pelaksanaan pengamanan mudik tahun- tahun sebelumnya.
Menurutnya, meskipun animo mudik masyarakat meningkat cukup signifikan, dari sebelumnya 86 juta menjadi 123 juta atau meningkat 30%, namun Polri yang bersinergi dengan stakeholder yang ada bisa mengatasi kendala – kendala di lapangan.
“Dulu di era saya infra struktur belum sehebat saat ini, jalan Tol belum terintegrasi untuk seluruh Pulau Jawa, apalagi di Sumatera, Kalimantan dan Pulau lainnya, ”ujar Drs. Condro Kirono via selullar, Sabtu (22/4/2023).
Sebagai senior Polri dan pernah mengemban jabatan sebagai Kakorlantas,ia mengikuti dinamika arus mudik dan cara bertindak dalam pengamanan yang dilakukan Polri .
“Saya menilai arus mudik kali ini dapat terkelola dengan baik,”ujar Drs. Condro Kirono.
Mantan Kakorlantas Polri ini menelai, kebijakan one way, contra flow dan delay sistem yang diterapkan Polri, sesungguhnya telah diterapkan sejak era kepemimpinannya di Korlantas Polri.
Namun implementasinya tidak serumit saat ini. Ia melihat saat ini komunikasi antar daerah adalah hal baru yang membuat kesan komunikasi,koordinasi dan kolaborasi yang benar – terlihat nyata.
“Saya melihat komunikasi, koordinasi dan kolaborasi itu bernar- benar terlihat secara nyata, barangkali hal ini karena telah didukung perkembangan tehnologi dan sarana prasarana yang dimiliki Polri,”ungkapnya.
Ia mengaku bahwa penanganan ledakan arus mudik lebaran kali ini telah diantisipasi oleh Polri dengan cepat melalui koordinasi antar daerah bahkan antar provinsi.
“Misalnya bangkitan awal dari Jakarta terinformasi dengan baik ke Jawa Barat, Jawa Tengah atau ke arah Banten dan Lampung, sehingga daerah berikutnya bisa bersiap diri,”ungkap Drs.Condro Kirono.
Dengan demikian lanjut Condro Kirono, pihak petugas di wialyah yang akan dituju pemudik dapat menahan laju arus mudik dengan menahan pada kantong parkir atau rest area sementara waktu.
“Kebijakan Bapak Kapolri dengan one way, contra flow dan delay sistem menjadi seakan begitu efektif dan efisien. Saya pikir ini tidak lepas dari kepiawaian dirigennya Bapak Kapolri dan Kalorlantas Polri,”unjar Condro Kirono.
Menurut pengamatannya, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi ini, juga melahirkan semangat yang lebih bagi anggota Polri dalam melakukan pengamanan dan jadir pada titik rawan kemacetan, semrawut dan termasuk laka.
“Hasil baik ini, bisa kita lihat dari hasil evaluasi di Jawa Timur misalnya. Evaluasi selama 3 hari mudik, pengamanan lebaran tahun lalu ( 2022), terdapat 199 kejadian laka lantas, namun tahun ini turun menjadi 196 kejadian, atau turun 3 persen,” ujar Codro Kirono.
Ia menyebut, penurunan 3 persen ini sepintas lalu terlihat kecil, namun jika melihat dari meningkatnya animo mudik ( meningkat 30%) penurunan ini memiliki nilai kualitas yang tinggi.
Apalagi jika dilihat dari fatalitas korban ( MD), menurut Condro Kirono hasil kerja Kepolisian dalam penanganan mudik saat ini menunjukan menunjukan dapat menurunkan korban jiwa dalam kecelakaan yang cukup signifikan.
“Dari sebelumnya 16 jiwa, menjadi 9 jiwa atau turun 56 persen itu angka cukup tinggi penurunannya,”kata Condro Kirono.
Ia mengungkapkan secara logika semakin tinggi dinamisasi masyarakat di jalan akan berbanding lurus dengan jumlah kecelakaan.
“Kondisi ini menjadi terbalik, dinamisasi arus lantas meningkat tetapi angka kecelakaan lalu lintas dgn fatalitas korbannya justru menurun,”ungkap Condro Kirono.
Oleh karenanya, mantan Kakorlantas Polri ini mengakui dan mengapresiasi hasil kerja Polri dalam menangani arus mudik lebaran 2023 ini.
“Sekali lagi saya sampaikan apresiasi dan terimakasih atas kinerja Polri, teriring ucapan, minal aizin walfaizin, mhn maaf lahir dan bathin. Jayalah Polri, mengabdi untuk negeri agar dapat dicintai masyarakat,” pungkas Condro Kirono. (bah)