Gunung Gedhe di Ponorogo Ludes Terbakar

oleh
Gunung Gedhe yang terbakar

Ponorogo, Pancarkan.com – Ribuan pohon pinus yang ditanam di Gunung Gedhe, yang masuk wilayah Desa Bekare dan Desa Koripan Kecamatan Bungkal, serta Desa Menggare Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo, ludes  terbakar, Sabtu (14/9/2019).

Hingga Sabtu petang, api belum berhasil dipadamkan petugas Perhutani wilayah Ponorogo Selatan. Hal ini dipicu sulitnya medan serta kencangnya angin serta sulitnya air. Dampaknya, api yang mulai berawal dari tengah gunung itu terus merembet ke puncak dan ke bawah  mengelililing gunung.

Selain membakar tanaman hutan pinus, api juga membakar tanaman lainnya seperti tanaman alba dan tanaman pohon jati. Kepulan asap tebal itu, kali pertama terlihat berasal dari tengah Gunung Gedhe sebelah utara  Kemudian menyebar ke seluruh bagian Gunung Gedhe.

“Tanamannya pohon pinus yang sudah diambil getahnya oleh warga yang mengolah hasil hutan milik Perhutani ludes terbakar. Dan kalau bagian bawah tanamanya pohon alba dan jati. Sampai malam ini kami yakin belum bisa dipadamkan karena hutan lebat dan jalannya curam,” ungkap Imam.

Hal senada disampaikan Sisar warga Desa Bekare, Kecamatan Bungkal. Menurutnya, dirinya memiliki lahan garapan di area gunung yang terbakar. Bahkan di lokasi kebakaran itu, bukan hanya pohon pinus yang terbakar akan tetapi pohon alba dan pohon jati juga ludes terbakar.

“Mulai terlihat ada api tadi dari bagian tengah yang kemudian menjalar , nampaknya api di gunung gede bagian timur ini rembetan dari sisi barat yang masuk wilayah Slahung, dan tiap tahun dibulan 9 gini ini kayak mesti terbakar,” katanya.

Menurut Iyon petugas Perhutani wilayah Bungkal, bahwa Gunung Gede yang terbakar itu merupakan wilayah bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ponorogo selatan. “Gunung Gede itu masuk wilayah RPH Slahung, KPH Lawu Ds  dan BKPH Ponorogo selatan,” ujarnya.

Sementara Asper Slahung, Marno sampai berita ini ditulis belum bisa dikomunikasi. Dimungkinkan masih di medan yang sulit jangkaun signal selule.*

Reporter: Kamaludin

No More Posts Available.

No more pages to load.