Bondowoso, Pancarkan.com – Progres ke depan Desa Banyuwulu Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso Jatim, melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dalam rangka penyusunan RKPDES, dihadiri Muspika Kecamatan Wringin, Kasi Pemdes, Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, Bidan, tomas dan warga, pada Senin (5/8/2019) di pendopo balai Desa Banyuwulu.
Seperti halnya usulan salah satu Bidan yang ingin program pemberdayaan untuk Lansia, kemudian Camat Wringin menjelaskan bahwa pemberdayaan Lansia itu ikut ke program pemberdayaan, seperti memberdayakan para Lansia membuat besek tape.
“Kalau yang motong bambunya itu yang bukan Lansia, tapi pemuda,’ ujarnya.
Shadik selaku Camat Wringin menjelaskan, bahwa pembuatan besek dari bambu tidak hanya membuat tempat tape saja, akan tetapi sebisa mungkin ada hasil ketrampilan lain dan tetap menggunakan bahan dari bambu, sehingga suatu saat desa ini jadi sentra kerajinan dari bambu, termasuk besek tape.
“Kalau sudah jadi sentra pembuatan besek tape, maka warga pembuat tape yang pernah berhenti bisa kembali membuat tape, karena tempatnya atau besek sudah ad,” terang Camat Wringin.
Seperti halnya Tikno, warga Desa Banyuwulu, adalah satu-satunya pembuat barang ketrampilan perahu dan lainnya dengan menggunakan bahan baku bambu, hingga dalam usulan Musrenbang kali ini, Tikno diminta untuk memberikan pelatihan kepada warga Banyuwulu. Mengenai peralatan pelatihan nantinya akan dianggarkan pada 2020.
Sementara warga RT.13 melalui Kepala Dusun 13, jika warga dusunnya membutuhkan tempolong, jika tidak bisa di desa, maka usulan ini akan dibawa ke kecamatan.
Menanggapi usulan warga RT 13, Camat Wringin menjelaskan, bahwa semua usulan akan ditampung, namun jika memang desa tidak bisa, maka akan dibawa ke Musrenbang kecamatan, dan jika di kecamatan tidak bisa lagi, maka akan dibawa ke kabupaten, semua tergantung keuangan di desa.
Reporter: Bambang Hendro