PU Bina Marga Jatim Optimis Akhir 2018 Tol Wilangan-Kertosono Rampung

oleh
oleh

SURABAYA, PETISI.CO – Pasca Tol Sragen-Ngawi yang merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pemerintah mengebut pembangunan tol Wilangan-Kertosono untuk menghubungkan tol Jakarta-Surabaya, atau yang dikenal dengan proyek Tol Trans Jawa.

Diperkirakan, pembangunan tol Wilangan-Kertosono sepanjang 38,75 Km itu akan selesai akhir tahun 2018. Saat ini, pembangunan tol Wilangan-Kertosono sudah hampir rampung. Artinya, progres pembangunan sudah mencapai 90 persen.

“Kami optimis Minggu kedua Desember, atau paling lambat akhir Desember 2018, tol Wilangan-Kertosono akan selesai dan diresmikan oleh bapak Presiden Jokowi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur (Jatim), Gatot Sulistyo ketika ditemui di kantornya, Selasa (4/12/2018).

Menurutnya, melihat kondisi riil di lapangan, pembangunan tol Wilangan-Kertosono tinggal 10 persen saja akan rampung. Kekurangan sepuluh persen itu terletak pada kelengpakan aksesoris jalan saja. Seperti, guard rail pengaman jalan, lampu, MCB (Median Concrete Barier) dan overpass (jalan layang).

“Kalau jalannya nyambung sih sudah nyambung. Cuma kalau dioperasionalkan, masih belum ada aksesoris seperti guard rail, perkerasan bahu jalan, lampu, MCB (Median Congkret Bariet). Itu paling lama dikerjakan. Tapi pembangunan tol itu luar biasa, dua tiga hari sudah selesai,” ungkapnya.

Jika tol Wilangan-Kertosono sudah diresmikan, lanjut Gatot, maka pada akhir tahun 2018, tol Jakarta akan tembus ke Surabaya. Bahkan, mungkin sampai ke Probolinggo. “Dulu Solo-Ngawi, segmennya Sragen-Ngawi, sekarang ruasnya Ngawi-Kertosono. Setelah Ngawi-Wilangan, kini menunggu Wilangan-Kertosono dioperasionalkan,” ujarnya.

Selain Wilangan-Kertosono, pada akhir Desember juga akan diresmikan tol Porong-Gempol 9 Km. Kemudian, Gempol-Pasuruan seksi 3 (13,65) Km, dan Pasuruan-Probolinggo seksi 1-3, Grati-Probolinggo Timur 31,3 Km.

“Intinya tol-tol itu siap dioperasionalkan. Sekalipun di Sragen-Ngawi, memang ada IC yang belum siap dan mengandalkan main road saja, barangkali kalau ada ketidaksiapan di antara tengah-tengah ruas itu, mungkin diloncati, maksudnya exitnya tidak exitnya di situ kendaraan,” ungkapnya.

Dia memberi contoh untuk Wilangan-Kertosono ada konstruksi Interchange (IC) Nganjuk yang masih dikerjakan. “Kayaknya masih berat. Tapi, mudah-mudahan saat peresmian bisa diresmikan. Namun, manakala belum selesai ya tidak apa-apa. Kendaraan tidak dikeluarkan di situ, diloncati tapi main road tetap berfungsi,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.