FBI Jenguk Ahroji di Polres Bondowoso

oleh
oleh

BONDOWOSO, PETISI.CO – Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan wartawan yang tergabung dalam Forum Bondowoso Independen (FBI), mendatangi Ahroji, di sel tahanan, Polres Bondowoso, Selasa (4/12/2018).

Sejumlah LSM dan wartawan yang tergabung dalam FBI saat mendatangi Ahroji

Kedatangan aktivis, LSM dan wartawan tersebut, guna mengklarifikasi kepada Ahroji, yang disebut-sebut melakukan pemerasan terhadap Kepala Desa (Kades) wilayah Kecamatan Cermee.

Sementara itu, Ahroji, yang dikenal sebagai Bupati LSM Lira Bondowoso, yang sempat dikonfirmasi oleh beberapa wartawan, mengatakan secara tegas kasus yang menimpa pada dirinya adalah resiko dari seorang LSM.

“Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) terhadap kami, itu hebat. Sebab, saat melakukan penangkapan, tim Saber Pungli secara rombongan. Berarti saya ini hebat, buktinya untuk penangkapan saja secara rombongan,” ujar Ahroji kepada sejumlah wartawan.

Setelah kami bebas, lanjut dia, dari jeratan hukum, jangan enak-enakan para Kades di wilayah Kecamatan Cermee, yang melakukan penjebakan ini, terutama H. Hasan, Kades Bajuran selaku koordinator.

“Biar para Kades, tersenyum atas penangkapan saya ini. Ingat, saya sudah mengantongi data-data kalian yang akurat. Tidurlah kalian dengan nyenyak, makanlah yang lezat-lezat, sebab kalian bakal diseret ke meja hijau,” ungkapnya.

Selain itu, Direktur LSM AKP, Edy Wahyudi, juga sebagai anggota FBI, menyebutkan, bahwa selama ini, penindakan hukum di Bondowoso, yang banyak terjadi diskriminasi.

“Yang kuat bertahan dengan kesalahannya, yang lemah dengan mudah masuk ruang penyidik. Ketimpangan sosial inilah yang mengusik pada diri saya. Jadi, dengan terbentuknya FBI ini, untuk melakukan perombakan di dalam pelaksanaan hukum di Bondowoso untuk tidak tebang pilih,” tuturnya.

Tak hanya itu, Herfan Lelor, selaku koordinator di forum tersebut, angkat bicara. Menurutnya, terkait penangkapan Ahroji, penegak hukum di Bondowoso terkesan tidak adil. “Saya meminta kepada penegak hukum, kasus ini harus dilakukan secara profesional. Kenapa, Ahroji menerima uang yang diduga melakukan pemerasan terhadap para Kades tersebut, itu sebab dan akibat. Jadi tolong kasus ini ditindaklanjuti secara tegas. Penerima dan pemberi sama-sama di proses,” jelasnya.

Herfan selaku koordinator FBI dan juga ketua pimpinan Lhasbira menegaskan, jika penegak hukum di Bondowoso, tidak serius menangani kasus ini, terutama Polres Bondowoso, jangan salahkan kami, apabila di laporkan ke Polda atau ke Mabes polri.

“Sangat aneh, penerima menghirup sel tahanan, sedangkan yang memberi enak tidak diproses. Ingat, di Indonesia ini negara hukum, jangan tebang pilih. Rakyat tidak bodoh,” imbuhnya.

Hasil pantauan petisi.co, LSM yang tergabung di FBI, diantaranya LSM AKP, Teropong, Libas, Raung Center, Jack Centre, Jasmerah dan Lhasbira. Sekadar mengingat saja, tim Saber Pungli Bondowoso, saat melakukan penangkapan terhadap Bupati LSM Lira tersebut, di depan Kantor Kecamatan Klabang atau rumah makan, jalan Situbondo, 23 November 2018 silam. Barang Bukti (BB) yang diamankan ialah, uang senilai Rp. 40 juta pecahan Rp. 100 ribu. (latif)

No More Posts Available.

No more pages to load.