Pancarkan.com
Gaya Hidup

KIM Surabaya Kunjungi Destinasi Wisata Hutan Kota Pakal

Rombongan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kota Surabaya.

Surabaya, Pancarkan.com – Ketua Forum KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Kota Surabaya, bersama anggotanya mengunjungi wilayah Kec. Pakal Surabaya, Minggu (23/2/2020).

Kelompok Informasi Masyarakat adalah salah satu organisasi binaan dari Dinas Kominfo Kota Surabaya. Kali ini KIM kota Surabaya kunjungi taman hutan kota yang ada di wilayah Surabaya barat. Fungsi KIM sendiri memang guna mengangkat destinasi wisata untuk yang pertama, yaitu konten lokal.

Karena memang KIM keberadaannya ada di setiap wilayah atau kelurahan, apapun itu ada di setiap wilayah terutama destinasi wisata.

BACA JUGA : Ribuan Pengunjung Padati Hutan Kota Pakal Setiap Hari Minggu

Menurut KIM, Hutan Kota ini perlu diangkat dan dipublikasikan, bahwasanya Surabaya sudah banyak sekali destinasi wisatanya, sehingga warga kota Surabaya juga dimanjakan dengan beragam tempat hiburan di setiap sudut kota di Timur, Barat, Utara dan Selatan.

“Kalau di barat ini rupanya hutan ini patut dan memang layak untuk dikembangkan, agar menjadi sebuah destinasi wisata yang memang dibutuhkan sekali oleh warga kota Surabaya. Cukup baik pengembangannya, juga penataan PKL dan juga hiburannya, mungkin ada beberapa akses saja yang kedepannya perlu dibenahi, diantaranya, akses untuk pintu masuk yang memang harus melintasi rel kereta api itu cukup membahayakan bagi pengunjung,” ungkap Ketua KIM Surabaya Anis Sofyan, yang sering disebut Cak Topan.

Mudah-mudahan Pemerintah Kota Surabaya, lanjut Cak Topan, dapat memperhatikan akan hal itu, terutama pihak PT KAI juga sudi untuk memberikan plang pintu atau apa pun demi kepentingan warga kota Surabaya untuk bisa mengunjungi destinasi wisata hutan kota ini.

Emak emak menikmati suasana Hutan Kota Pakal dengan berfoto ria

“Tentunya temen – temen dari tim Karang Taruna juga kader-kader yang lain akan support penuh, adanya destinasi wisata hutan kota berdirinya di Surabaya barat ini, KIM ini selain bertujuan mengangkat konten lokal atau destinasi wisata,” ujar Cak Topan panggilan akrab Ketua KIM Surabaya.

Sebetulnya tugas dan fungsi utamanya KIM, kata Topan, adalah menginformasikan bentuk daripada pemerintah, yaitu program pemerintah apapun mulai dari pemerintah kota sendiri, hingga sampai kepada lapisan masyarakat terbawah, RT, RW dan begitu juga apapun keluhan dari masyarakat yang terbawah dari warga ditingkat RT, RW apapun bentuk keluhan, bentuk usulan, masukan akan segera kita informasikan.

Sementara, Ketua KIM Kel. Sumberejo Suharto Achmad, mengaku senang dengan kedatangan temen dari KIM Surabaya. Di wilayah barat ini terkait dengan adanya hutan kota, dari itulah masih ada berita yang simpang siur, bahwasanya di hutan kota tersebut hanya dikunjungi oleh tiga orang saja dan katanya sepi, makanya kita patahkan berita-berita tersebut dan kita buktikan.

“Setiap hari Minggu cukup banyak warga yang hadir, dibuktikan sekarang ada temen-temen KIM hadir dan hampir lebih dari 1000 pengunjung datang mulai dari pukul 08.00 wib tadi, antusias masyarakat sebenarnya dari hasil interview kepada pengunjung beberapa hari yang lalu, rata-rata adalah lahan parkir, yaitu masih melintasi rel kereta api dan penjagaan lintas kereta masih belum maksimal, ini yang pertama sangat dikeluhkan,” kata Suharto.

Kedua, lanjut Suharto, masih adanya suatu genangan air, itu juga perlu dipikirkan oleh pemerintah kota, dan paling tidak dibuatkan bosem yang nantinya air dibuang ke sana.

“Menurutnya, hal tersebut merupakan tugas dari pemerintah kota, kalau soal masalah pengunjung di wisata hutan kota ini saya rasa sudah cukup puaslah dengan hutan kota ini,” ujarnya.

Ketua RW Sidorejo Kel. Pakal Kec. Pakal, H. Suyatno menambahkan, bahwa hutan kota ini sudah dikenal luas dari wilayah kota lain. Terbukti dengan pengunjungnya tidak hanya dari Pakal atau Surabaya saja. Mereka ada yang perorangan, dan tidak sedikit yang datang secara rombongan.

“Pengunjungnya dari berbagai kota mas, seperti Gresik, Lamongan, Sidoarjo, bahkan ada beberapa orang mengaku dari Malang dan Mojokerto. Selain menikmati sejuknya udara, juga banyak lokasi yang bisa dibuat spot foto oleh pengunjung,” jelas laki-laki kelahiran kampung Sidorejo Pakal ini.

Untuk setiap hari Minggu, lanjut Suyatno, total pengunjungnya bisa mencapai kurang lebih 1000 orang, dan disini juga disiapkan live musik, dan wahana kolam pancing. Pengunjung selain menikmati keindahan dan suasana di hutan kota, para penghobbi mancing juga bisa menyalurkannya.(*)

Reporter : Bachtiar/Nasir

Related posts

Desa Campoan Kecamatan Mlandingan Kini Mempunyai Kepala Desa Baru

Jelang HUT IJT ke 2, Makin Solid Warnai Komunitas Otomotif di Jatim

redaksi

Gratis! Konser Indonesia Maju, Ahmad Dhani Meriahkan Surabaya

redaksipancarkan