Surabaya, Pancarkan.com – KRI Sultan Nuku – 373 yang sedang melaksanakan Operasi Kawanua Sakti-19 dibawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada II, singgah di Pulau Marore, salah satu pulau terluar Indonesia, berjarak sekitar 40 Nm dari Pulau Luzon Phillipina, Senin (2/9/2019).
Kedatangan KRI Sultan Nuku-373 disambut dengan sukacita oleh Danposal Marore Letda Laut (E) Agus Taryono, bersama aparat dan perangkat desa setempat dan para siswa dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas Negeri, yang terdapat di Pulau Marore tersebut juga turut menyambut kedatangan kapal perang dari Satuan Kapal Eskorta Koarmada II ini.
Kunjungan KRI Sultan Nuku-373 di pulau ini adalah bertujuan untuk bersilaturahmi dengan warga masyarakat setempat, guna mengetahui aspirasi dan persepsi mereka terhadap eksistensi TNI AL di pulau tersebut.
Pada kesempatan tersebut Komandan KRI Sultan Nuku – 373 Letkol Laut (P) Choirur Roziqin, menyampaikan, ucapan terima kasih atas sambutan hangat Danposal Marore, bersama masyarakat setempat.
“Saya beserta seluruh prajurit KRI Sultan Nuku-373 mengucapkan terimakasih, atas sambutannya. Merupakan suatu kehormatan dan kebanggan bagi kami untuk bisa menginjakkan kaki di Pulau Marore ini,” tutur Choirur, sapaan karib Komandan KRI Sultan Nuku-373.
Sementara itu, lanjut Choirur, kepada para siswa dari SD Negeri Marore, SMP Negeri 3 Tabukan Utara dan SMA Negeri 1 Marore. Selain itu Komandan KRI Sultan Nuku-373 didampingi beberapa perwira mengadakan sosialisasi sekaligus promosi tentang TNI Angkatan Laut.
Harapannya dapat membangun motivasi bagi para siswa untuk menjadi prajurit TNI AL. Sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari para siswa dan guru, serta kepala sekolah.
“Kami sangat senang dan bangga dengan kehadiran Komandan KRI Sultan Nuku beserta ABK, ditengah tengah tugas masih menyempatkan untuk mampir ke Pulau Marore dan melaksanakan sosialisasi,” ungkap Sumolang, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Tabukan Utara.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Marore, Danramil, Kapolsek, Kepala Imigrasi Marore, serta Mr. Romano perwakilan Tentara Phillipina yang bertugas di Border Crossing Station Marore.*
Bachtiar